Usai Dikukuhkan. Aisyiyah Tuban Tancap Gas Gelar Sarasehan
04 Juni 2023 19:07 WIB | dibaca 366
Usai dikukuhkan, Pimpinan Daerah Aisyiyah Tubang langsung menggelar sarasehan pada hari yang sama, yaitu Ahad (4/6/2023).
Sarasehan yang mengusung tema “Implementasi Ideology Muhammadiyah Dalam Inklusifitas Dakwah ‘Aisyiyah” ini diselenggarakan untuk peringatan Milad Aisyiyah ke 106.
Kegiatan dimaksudkan untuk merefresh kembali spirit perjuangan Muhammadiyah untuk gerak dakwah Aisyiyah di segala bidang.
Melalui sarasehan ini diharapkan dapat memperkuat karakter pemimpin dan pengurus Aisyiyah Daerah yang penuh semangat, komitmen, tanggungjawab amanah, berintegritas serta mempunyai solidaritas yang tinggi.
Untuk itu Dibutuhkan para pemimpin Aisyiyah yang faham akan prinsip, ideologi, visi misi dan cita cita Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Sarasehan ini mendatangkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur, Nelly Asnifati dan Wakil Bendahara Akhtim Wahyuni.
Dalam kesempatan ini, Akhtim menepis pandangan masyarakat bahwa, Muhammadiyah maupun Aisyiyah adalah organisasi yang eksklusif.
"Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah organisasi besar yang inklusif. Jadi tidak tepat mengatakan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah organisasi yang eksklusif,"ungkapnya.
Hal tersebut kata dia, dibuktikan dengan adanya amal usaha seperti dalam bidang pendidikan. Universitas-universitas Muhammadiyah menerima mahasiswa dari berbagai kalangan.
"Contohnya dalam dunia pendidikan. Bahwa Muhammadiyah menerima peserta didik bahkan sampai di perguruan tinggi mahasiswanya juga dari berbagai suku, agama dan ras,"ungkapnya.
Dalam bidang sosialpun kata dia, ketika terjadi sesuatu, Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak berprinsip bahwa, yang harus dibantu adalah warganya sendiri.
"Muhammadiyah dan Aisyiyah hadir untuk semua masyarakat saat dibutuhkan,"tandasnya.
Kepada warga Aisyiyah, Akhtim berpesan untuk berdakwah, melakukan aksi yang bermanfaat untuk semuanya, tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan.
Sementara itu, Nelly Asnifati berpesan kepada pengurus PDA Tuban yang baru dikikuhkan untuk menata ulang program kerja sehingga mampu menyentuh seluruh kalangan masyarakat.
"Aisyiyah ini berperiode. Tentu periode yang lalu melakukan banyak hal. Itu menjadi langkah yang tidak boleh ditinggalkan,"pungkasnya.
Ia mengatakan, jika suatu program yang sudah berjalan tidak dilanjutkan dan seluruh programnya baru, berarti memulai dari nol. Hal tersebut tentu merugikan Aisyiyah. "Aisyiyah terkenal dengan program yang berkesinambungan,"kata Nelly.
Ia meminta, jejaring yang sudah berjalan untuk terus dipelihara dan dilakukan demi mengimplementasikan Aisyiyah yang inklusif.
Iwan Abdul Gani.