'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Semangat Tak Terbendung Anggota Aisyiyah Tuban Menghadiri Undangan OJK
02 Mei 2019 19:21 WIB | dibaca 644
Pose bersama usai pertemuan (Nurul Aini)
 
Menindak lanjuti surat dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur yang dishare oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Tuban, Hj. Neffi Mudholifati ke WAG Aisyiyah Tuban, para anggotanya langsung respon cepat.
 
Surat tertanggal 29 Maret 2019 tersebut berisi undangang untuk menghadri acara Diseminasi Buku Pintar keuangan Syariah serta pelatihan Fiqh Mu'alamah dan Sosialisasi Lembaga Keuangan Mikro Syari'ah oleh OJK di hotel Dewarna Bojonegoro Kamis (2/5/2019).
 
Para ibu-ibu yang tak kenal lelah dalam berkarya untuk memberdayakan umat tersebut mempersiapkan segala yang berhubungan dengan kegiatan bersama OJK itu. Mulai dari menentukan anggota yang diberangkatkan,  titik kumpul pemberangkatan, waktu pemberangkatan, kendaraan yang digunakan, bahkan sampai menu sarapan.
 
"Untuk menindaklanjuti undangan tersebut, kami mohon Koperasi Syariah yang ditunjuk untuk menyediakan pengurusnya guna menghadirinya." Tulis Ketua PDA Tuban, Neffi Mudholifati di WAG 
 
Lanjutnya, "Transportasi disediakan PDA. Elf kapasitas 17 Ibu , standby di Darussalam, mohon untuk wilayah barat bisa berangkat sendiri bisa lebih efektif dan efisien."
 
Ketua PDA Tuban meminta konfirmasi sesegera mungkin rombongan yang akan berangkat menghadiri undangan OJK tersebut
 
"Ibu-ibu tolong segera konfirmasi kehadiran di Bojonegoro, Jam 5 mulai persiapan kumpul di masjid Darussalam, karena jam 6 sudah berangkat."tulisnya
 
Berikut adalah jumlah masing-masing anggota koperasi binaan Aisyiyah Tuban yang berangkat ke Bojonegoro yang didapatkan redaksi dari WAG.
 
1. Kop SMS (Sinar Mandiri Sejahtera)  3 orang; 2. Koperasi Sinar Sakinah 1 orang; 3. Koperasi Tambak Boyo 2 orang; 4. Koperasi Jenu 2 orang; 5. Koperasi Semanding 1 orang; 6. Koperasi Bangilan 2 orang; 7. Koperasi Bancar 2 orang; 8. Koperasi Jatirogo 1 orang; 9. Koperasi Kerek 2 orang; 10. Koperasi Merakurak 1 orang; 11.Koperasi Soko 1 orang; Koperasi Palang 3 orang; dan Koperasi Plumpang 1 orang.
 
Pose bersama (Nurul Aini)
 
Info awal yang diterima dari PWA Jawa Timur bahwa jumlah peserta dibatasi 20 orang, namun peserta dari Tuban melebihi kuota tersebut dikarenakan Aisyiyah Tuban adalah salah satu Daerah yang memiliki banyak kopersi, hal ini kemudian mendapat tambahan kuota dari PWA Jawa Timur
 
"Alhamdulillah baru saja saya dapat kabar dari PWA,  untuk Tuban apabila ada peserta melebihi yang telah ditentukan diawal (20) tidak apa-apa, yang  penting besok siang sudah ada jumlahnya yang pasti." Tulis ketua PDA Tuban
 
Di hari yang sama, Aisyiyah Tuban juga ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan, hal ini menyebabkan para ibu-ibu ini berbagi tugas agar kedua acara tersebut tetap berjalan sesuai yang diharapkan.
 
Anggota Aisyiyah Cabang Jatirogo dan Bangilan tiba lebih awal di lokasi (Muzayana)
 
Para anggota Aisyiyah diminta untuk kumpul pada pukul 05.00 di tempat yang sudah ditentukan. Ada anggota koperasi yang berangkat melalui rute berbeda demi efisiensi waktu, di antaranya Rombongan dari Bangilan dan Jatirogo. Kedua rombongan tersebut tiba lebih dahulu di tempat pertemuan.
 
"Alhamdulillah masih sepi, rombongan dari Jarirogo dan Bangilan yang buka pintu hotel." Tulis Muzayana di WAG Aisyiyah Tuban
 
Sementara itu dilansir dari enciety.co bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur, Kamis (2/5/2019), menyelenggarakan acara Diseminasi Buku Pintar Keuangan Syariah serta Pelatihan Fiqh Muamalah dan Sosialisasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Dewarna Hotel and Convention. Kegiatan itu dihadiri 200 peserta yang terdiri dari para mubalighot perwakilan Aisyiyah wilayah Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik.
 
Acara diseminasi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan edukasi keuangan syariah yang rutin diselenggarakan OJK setiap tahun. Tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para muslimah, mengenai konsep bisnis dan keuangan syariah serta implementasinya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat dapat menerapkan prinsip syariah secara kaffah.
 
Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur, Mulyanto dalam sambutannya menyatakan bahwa share aset perbankan syariah di Jawa Timur pada posisi Februari 2019 sebesar 5,82% masih tercatat lebih rendah dibandingkan share Nasional yang mencapai sebesar 5,99 persen. 
 
Pada posisi yang sama, total pembiayaan yang disalurkan oleh Perbankan Syariah di Jawa Timur telah mencapai Rp28,2 triliun tumbuh 9,13% (yoy) dengan share terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur mencapai sebesar 5,91 persen. Sementara itu, total dana masyarakat yang dikelola oleh perbankan syariah mencapai Rp 32,3 triliun, tumbuh 18% (yoy) dengan share terhadap total seluruh dana simpanan masyarakat di Jawa Timur mencapai sebesar 5,84%.
 
Data tersebut menunjukkan bahwa keuangan syariah di Jawa Timur masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan, terutama didukung fakta bahwa jumlah penduduk muslim di Jawa Timur yang mencapai 97% dari total penduduk, terdapat lebih dari 6.000 pondok pesantren di Jawa Timur dengan jumlah santri mencapai lebih dari 1 juta santri, serta terdapat 37.686 masjid dan 106.647 mushola di Jawa Timur dengan jumlah jama’ah mencapai lebih dari 8 juta jama’ah.
 
Mulyanto juga menyampaikan hasil survey Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016. Indeks Literasi Keuangan Syariah di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 29,35%, tertinggi di seluruh Indonesia, mengalahkan Provinsi Aceh yang hanya sebesar 21,09%.
 
Hal tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Jawa Timur terhadap layanan keuangan syariah sudah meningkat dan bahkan lebih baik dibandingkan propinsi lainnya dengan mayoritas muslim terbesar di Indonesia. Namun demikian, indeks inklusi keuangan syariah di Provinsi Jawa Timur yang sebesar 12,21% jauh lebih rendah dibandingkan Provinsi Aceh yang mencapai 41,45%.
 
Hal tersebut menunjukkanbahwa, meskipun tingkat literasi masyarakat Jawa Timur terhadap produk dan jasa keuangan syariah sudah tergolong cukup baik, namun sebagian besar masih belum menggunakan produk dan layanan keuangan syariah. Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat literasi serta inklusi perempuan, dan khususnya ibu rumah tangga masih tergolong rendah.
 
Redaktur. Aisyiyah is the fist and the best.
Shared Post: