'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Sekda Tuban Yakin Dana 900 Juta Jika Diberikan Kepada Selain Muhammadiyah, Tidak Akan Jadi 6 Ruang Kelas
21 Agustus 2019 14:04 WIB | dibaca 585
 
Pemerintah Jepang melalui Konsulat Wilayah Surabaya telah memberikan bantuan hibah melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Project untuk pembangunan gedung belajar baru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 1 Karangagung, KeKatan Palang, Kabupaten Tuban senilai 925.175.800 rupiah.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Perwakilan MI Mihammadiyah 1 Karangagung, As'adu ketika memberi sambutan saat persemian gedung sekolah tersebut, Rabu (21/8/2019)
 
"Terima kasih atas bantuan Program Hibah Grassroots (bantuan akar rumpun, red) dari pemerintah Jepang ini. Arigatou Mr. Masakitani," ucap As'adu
 
As'adu  menjelaskan bahwa dana hibah tersebut telah digunakan untuk membangun gedung belajar baru yang diwujudkan dalam jumlah 6 ruang kelas.
 
Keberadaan ruang kelas baru diharapkan dapat menambah motivasi para guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) siswa.
 
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban Budi Wiyana yang hadir menggantikan Bupati Tuban saat peresmian gedung sekolah menyampaikan apresiasi terhadap Muhammadiyah Tuban dan juga Konsulat Jepang yang telah menjalin kerjasama dengan baik dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
 
"Pemerintah kabupaten Tuban tentunya sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Konsulat Pemerintah Jepang yang ada di Surabaya dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban karena kerja sama ini merupakan infestasi untuk sumber daya manusia khususnya di Tuban."ucap Budi
 
Dia meyakini bahwa, anggaran sebesar 900 juta jika diberikan kepada yang lain, maka tidak akan terwujud menjadi 6 ruang kelas, karena menurut hitungan dia, bahwa dana tersebut masih kurang. Namun di tangan Muhammadiyah bisa terwujud 6 ruang kelas.
 
"Saya yakin ini ada anggaran pengembangan. Anggaran tidak hanya dari Konsulat Jepang tetapi juga dari mandiri, entah dari sekolah, Muhammadiyah atau dari sumber yang lain. Saya yakin seyakin-yakinnya."pungkasnya
Shared Post: