Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban Mengecam Aksi Bom di Surabaya
14 Mei 2018 05:30 WIB | dibaca 713
Ilustrasi (iwan)
Seperti diketahui dari pemberitaan bahwa pada hari ini Minggu (13/5) Bom mengguncang 3 Gereja di Surabaya. Lokasi pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya, disusul bom di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia ini berada di Jalan Diponegoro 146 dan yang ketiga di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna
Aksi tersebut adalah tragedi kemanusiaan dan merupakan serangan langsung kepada hak asasi manusia.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah kabupaten Tuban mengecam tindakan peledakan bom di tiga gereja di Kota Surabaya. Kecaman disampaikan langsung oleh ketuanya, H. Nurul Yakin, SH
"Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM, red) Tuban Mengecam keras tindakan kekerasan tersebut, karena hal ini bertentangan dengan norma agama, kemanusiaan dan hukum positif yang berlaku di Indonesia" ucapnya melalui keterangan tertulis wahtsapp
Di samping megecam tindakan tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban juga mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas kejadian ini, baik pelaku maupun motifnya
"Kami mendesak aparat keamanan untuk menangkap pelaku tindak kekerasan, dan mengungkap motif di balik tindak kekerasan tersebut" tuturnya
Pimpinan Daerah Muhammadiyah juga mengharap kepada seluruh komponen bangsa untuk menigkatkan persatauan
"Mengharapkan kepada seluruh komponen bangsa indonesia, untuk meningkatkan rasa persatuan dan hidup rukun sebagai sesama warga bangsa indonesia" harapnya
Pada kesempatan yang lain, ketua Pimpinan Daerah 'Asiyiyah Tuban organisasi perempuan Muhammadiyah melalui ketuanya Hj, Nefi Mudholifati juga mengecam tindakan ini
"Kami sangat tidak setuju bahkan mengecam perbuatan tersebut" ucap ketua PDA Tuban
"Terlepas siapapun dalangnya, siapapun pelakunya, apapun motifnya, jelas ini bertentangan dengan nilai-nilai agama. Apa lagi kejadian ini terjadi di dalam ligkungan peribadatan agam tertentu" tuturnya
Ketua 'Aisyiyah Tuban juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan mudah terprofokasi broadcast melalui media sosial
"Kepada masyarakat hendaknya tetap tenang, tidak terprofokasi terhadap broadcast yang bersifat profokatif di media-media tertentu tentang kejadian tersebut" pungkasnya
Iwan Abdul Gani