TK ABA Cendoro Adakan Seminar Parenting "Madrasah Terbaik Adalah Ibu"
16 Mei 2018 23:35 WIB | dibaca 1063
Foto (Siti Maghfiroh)
Pada Selasa (15/5/2018) bertempat di Madrasah Ibtadaiyah Muhammadiyah (MIM) Cendoro, diadakan seminar parenting dengan mengusung tema “Madrasah Terbaik Itu Ibu”.
Kegiatan ini digawangi oleh PAUD dan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athhfal (ABA) Cendoro
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Cendoro, Mat Hadi dalam sambutannya berpesan agar memperhatikan empat factor dalam pendidikan
“Ada empat factor yang harus diperhatikan dalam pendidikan, yaitu pertama muridnya, kedua guru, ketiga wali murid, dan keempat pengurus. Yang mana semuanya harus bekerja sama yang kuat dan juga kreatif jika ingin maju.” kata Mat Hadi
Tambahnya, “Jika kita ingin maju, harus bisa mempelajari pola dan alur pendidikan”
Sementara itu, Ketua Pimpina Ranting ‘Aisyiyah Cendoro yang akrab disapa Mi’atun dalam sambutannya mengajak para ibu agar terus belajar dalam mendidik anak
“Saya mengajak ibu-ibu untuk terus belajar dalam mendidik anak, karena belajar itu tidak mengenal batas usia, sebagaimana sabda Rasulullah, tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahad” tutur Mi’atun
Foto (Siti Maghfiroh)
Pada seminar parenting tersebut, panitia pelaksana mendatangkan nara sumber bernama Ainul Zamil atau yang akrab disapa Kang Zamil yang merupakan pendiri Smart Outbond Kids di Tuban
Dalam kesempatan tersebut, kang Zamil memaparkan tentang tantangan orang tua dalam pengasuhan anak masa kini, tantangan tersebut sebagai berikut
Pertama. Adanya tontonan yang tidak menuntun
Kedua. Gadget (Perangkat Android) yang bukan barang yang mewah lagi, dan segala informasi bisa diakses, info positif maupun negative
Ketiga. Beban berat kurikulum, ditambah lagi dengan orang tua yang terlalu banyak menuntut anaknya untuk les sepulang dari sekolah sehingga anak tidak punya waktu untuk isterahat.
Keempat. Kurangnya waktu bermain di luar rumah
Kelima. Kurangnya kebersamaan dengan orang tua
Kanga Zamil juga mengatakan bahwa ibu adalah madrasah bagi anak dan ayah adalah kepala madrasahnya
“Ibu adalah madrasah bagi anak, dan ayah juga sangat berperan bagi perkembangan anak, karena ayah adalah kepala madrasah”kata dia
Dia juga mengatakan bahwa, dalam pengasuhan anak, kedua orang tua harus bekerja sama, maka ada tiga fase yang harus diperhatikan dalam pengasuhan, yaitu
Pertama, fase 0-7 tahun. Pada fase ini, perlakukan anak sebagai raja. Sebagai orang tua jangan sering membentak anak, karena fase ini adalah masa perkembangan sel-sel jaringan otak, jika sering dibentak, maka hal itu dapat mematikan sel otak anak, kelelahan jantung, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang emosional dan tingkat kepercayaan anak terhadap orang tua menurun.
Kedua, fase 7-14 tahun. Pada fase ini, perlakaukan anak seperti tawanan perang, jangan menuruti semua keinginan mereka, dalam kedaan tertentu, orang tua harus bertindak tegas. Contohnya ketika anak tidak sholat, maka orang tua boleh memberi sangsi sebagai bentuk pembelajaran
Ketiga,fase 14-21 tahun. Pada fase ini, perlakukan anak sebagai sahabat dengan lebih banyak bercerita dan bertukar pendapat
“Sebagai orang tua, jika ingin anaknya tumbuh cerdas dan brilian, maka hentikan sifat marah-marah dan membentaknya. Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak, tanamkan sikap mandiri serta tanggung jawab dalam diri mereka” tutur Zamil
Siti Maghfiroh