Siswa-Siswi SMA Muhammadiyah 2 Palang Belajar Budi Daya Jamur
14 Agustus 2018 14:14 WIB | dibaca 869
Kelas bukan hanya bangunan balok atau kubus yang memilki ukuran ruangan 7 X 7 atau 8 X 8 meter persegi, serta memilki pintu masuk dan jendela-jendela.
Mengacu filosofi Lao Tzu, seorang filusuf Cina ruang dipahami tak sekadar sebidang tanah yang dibatasi dingding dan atap, melainkan tempat untuk beraktivitas dan tak ada ukuran tertentu untuk menentukan ruang itu.
Apabila konsep Lao Tzu ini diterapkan pada sekolah sebagai tempat belajar, sesungguhnya setiap lingkungan itu adalah ruang belajar. Setiap tempat bisa menjadi kelas.Tak terbatas hanya pada dingding-dingding kelas.
Belajar bisa dilakukan dimana saja. Sebaiknya ruang belajar menyesuaikan dengan materi ajar. Mengajarkan tentang menanam padi maka sawah dan ladang menjadi ruang belajar yang sangat cocok. Belajar tentang pemerintahan desa, tentu kantor desa adalah kelas yang paling ideal untuk itu. Mempelajari ikan, siswa lebih tepat diajak ke kolam ikan atau laut. Belajar tetantang budi daya jamur, maka siswa diajak ke tempat pembudidayaan, karena itu merupakan kelas yang tepat digunakan untuk pembelajaran tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh SMA Muhammadyah 2 Palang.
Pada Sabtu ( 21/7/2018) yang lalu, siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Palang mengunjungi lokasi pembudidayaan jamur yang terletak di Desa Nino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Dalam kegiatan yang dikemas Outdoor Learning tersebut, diikuti oleh seluruh siswa dan siswi kelas X sampai XII. Para siswa-siswi ini belajar langsung secara singkat tentang cara budi daya jamur, sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu guru dari sekolah tersebut yang bernama Uslifatul Fuaidah.
"Para siswa-siswi mempelajari secara langsung mulai dari pembuatan backlog, mensterisasikan becklog, pembibitan hingga pemanenan." Ucapnya
Dia berharap dengan adanya pembelajaran langsung di lapangan tentang budi daya jamur ini bisa menambah perbendaharaan pengetahuan para pendidik untuk mempersiapkan generasi milenia yang ulet.
"Kami berharap bahwa dengan adanya pembelajaran langsung di lapangan ini dapat menambah prebendaharaan dan menambah referensi untuk mempersiapkan generasi milenial yang ulet dalam menghadapi tangtangan zaman dalam bidang ekonomi melalui skill yang dimiliki." Harapnya
Redaksional