Nalar Terbalik Akibat Tidak Memaksimalkan Akal
11 Oktober 2018 10:31 WIB | dibaca 668
Indonesia mayoritas Islam, tapi, yang paling disudutkan Muslim.
Lebih seram yang pake cadar, dari pada yang pake rok mini.
Lebih seram orang berjenggot, dari pada yang tatoan.
Pake baju tauhid ditangkap, pake baju PKI gaya hidup.
Lebih curiga sama yang rajin ibadah di mesjid, dari pada orang yang mabok-mabokan dan judi.
Diduga teroris langsung tembak, bandar Narkoba Internasional bisa dinego.
Lebih mentolelir aliran sesat, dari pada syariat.
Nalar yang dibolak balik.
Yang nyunnah – radikal
Yang nyeleneh – toleran
Yang jilbab syar’i – ekstrem
Yang ga pake jilbab – cantik
Yang menikah lagi - Penjahat
Yang main pelacur - Biasa lelaki
Yang muda sholat 5 waktu – Waspadai
Yang muda ga sholat – masih muda
Yang jenggotan rajin ke masjid – teroris
Yang jenggotan rajin dugem – keren
Yang ke majelis ta’lim pekanan – Fanatik
Yang ke bioskop harian – gaul
Yang hapal Al Qur’an 30 juz – militan
Yang hapal banyak musik – hebat
Yang anaknya di jilbabin – Keterlaluan, melanggar HAM
Yang anaknya pake rok mini – imutnya
Yang pakai baju koko – sok alim
Yang ga pake baju – jantan
Yang hariannya bicara Islam – sok ustadz
Yang hariannya ghibah – up to date
Media islam – radikal
Media porno – kebutuhan
Yang baca qur'an blepotan dan merusak makna dipuja-puja
Yang fasih membaca qur'an merasa dirinya kerdil.
Yang mempertahankan ajaran Allah, dituntut untuk tunduk pada aturan pertandingan buatan manusia
Buka Mata hati wahai para Insan yang berakal
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim no. 208)
Dalam riwayat lain, para sahabat bertanya siapa kah orang asing itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab: Mereka ialah orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan di tengah kerusakan. (HR. Ahmad) .
Dan ingatlah bahwa kalian semua PASTI MATI dan hanya kepada Allah Tabaroka wa Ta'āla kalian akan kembali serta dimintai pertanggung jawaban masing-masing atas segala perbuatan kalian sendiri
Maka segeralah bertobat selagi masih ada kesempatan.
Iwan Abdul Gani (Hamba yang masih tetap belajar)