Momen 1 Muharram 1440 H, Aisyiyah Cabang Palang Menggelar Pelatihan Hasil Olahan Pangan
11 September 2018 13:32 WIB | dibaca 885
Sebagai upaya untuk menghidupkan roda ekonimi masyarakat, Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamayan Palang melalui Majelis Ekonomi menggelar pelatihan pengolahan hasil panganan. Pelatihan tersebut diadakan di MI Muhammadiyah 2 Cendoro, Selasa 1 Muharam 1440 H / (11/9/2018).
Pelatihan pengolahan pangan berbasis bahan pangan ini diikuti oleh peserta utusan dari ranting Aisyiyah sekecamatan Palang, tiap ranting mengutus 2 orang peserta.
Dalam pelatihan tersebut, bahan pangan yang diolah adalah Tako Yaki, Telur ikan gabus dan Browniesh.
Ummi Salamah selaku ketua panitia mengatakan bahwa, pelatihan ini diadakan dalam rangka upaya Aisyiyah untuk menggerakkan roda ekonomi anggotanya.
"Latar belakang dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi. Kata Ummi Salamah dalam sambutannya.
Dia juga mengatakan bahwa dana yang digunakan dalam pelatihan ini didapt melaui proposal yang diajukan oleh ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Cendoro.
"Saat mau adakan kegiatan ini, kami memikirkan dari mana dananya? Bu Miatun (Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Cendoro, red) mengajukan proposal, dan mendapatkan dana sebesar 10 juta." Tutur Ummi Salamah
Ketua Pimpnan Ranting Cendoro saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut.
"Saya bilang sama anak saya yang jadi dosen di Unmu Surabaya bahwa, Ibu mau adakan pelatihan tapi kekurangan dana, ibu tolong dibantu. Anak saya nanya, berapa dana yang dibutuhkan? Saya bilang sekitar 10 juta. Begitu saya ajukan proposal, alhamdulillah dapat 10 juta." Ucap Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Cendoro yang akrab disapa Bu. Miatun
Sementara itu ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Palang, Lilik Muyasaroh saat membuka acara tersebut menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan hijrah, mengingat pelaksanaan pelatihan tersebut tepat ada tanggap 1 Muharram 1440 H
"Di momen tahun baru hijriah ini mari kita sama-sama bersyukur karena kita dipilih oleh Allah sebagai khoirunnas anfauhum linnas, kita menyaksikan sendiri bahwa banyak orang-orang di sekiliking kita yang hidupnya masih dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, kehadiran kita sangat dibutuhkan oleh mereka."
Dia mengajak pada anggota Aisyiyah agar terus menjaga semangat kebersamaan demi terwujudnya insan yang berkualitas sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi ketika pertama kali hijrah ke Madinah.
"Yang pertama dilakukan Nabi ketika hijrah adalah membangun masjid dan mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin. Ini siyasah Rasul yang luar biasa."tuturnya
"Saya berterima kasih karena majelis di PCA Palang, semuanya bergerak saling memguatakan, saling melengkapi. Saya berharap pada seluruh pimpinan ranring agar kegiatannya lebih ditingkatkan lagi. Oleh karena itu mari saling melengkapi karena kita ini berjama'ah. Yang kurang ditutupi sama yang punya kelebihan." Dia menambahkan
Ketua PCA Palang mengajak anggotanya untuk terus berkarya, memberi yang terbaik bagi bangsa ini.
"Keadaan kita akan stagnan kalau kita hanya pasrah tanpa ada usaha untuk lebih baik. Dalam qur'an disebutkan bahwa Allah tidak akan mengubah nasib siatu kaum kecuali kaum itu mengubah dirinya sendiri. Ini artinya kita punya andil dalam mengubah nasib, namun Allah yang menetukan." Pungkasnya
Tambahnya. "Secara kuantitas kita sedikit dibanding saudara kita, biar jumlah sedikit tetapi harus berkualitas. Sejarah perang badar membuktikan bahwa pasukan muslim saat itu kalah jumlah dengan pasukan musuh tetapi pasukan muslim unggul dalam taktik peperangan, hal ini karena kualitas. Oleh karena itu, mari kita berusaha menjadi pribadi yang unggul di manapun kita berada."
Lilik Muyassaroh juga mengatakan bahwa, perempuan itu ibarat tiang penyanggah. Dalam kedaan apapun harus tetap menjadi penyanggah, maka jangan pesimis ketika berkarya.
"Perempuan itu penyanggah. Berat atau ringan, kita tetap jadi penyanggah. Perkara direspon baik atau buruk kita tetap optimis dalam menebar kebaikan karena itulah watak Aiasyiyah yang sebenarnya." Ucapnya
Sebagai ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Palang, dia berharap dengan pelatihan ini akan tumbuh semangat kewirausahaan dalam anggotanya. Adapun masaalah jejaring, dia mengatakan Aisyiyah itu sudah merupakan jejaring yang harus dihdupkan.
Dia juga menyampaikan kepada peserta pelatihan bahwa dalam waktu dekat akan ada kegiatan di pimpinan Ranting Aisyiyah Wangun, adapun jajannya akan diambil dari hasil pelatihan ini.
Hasil olahan panganan yang sudah jadi.
Ada yang lucu dalam pelatihan ini, dalam selebaran yang diedarkan tertera nama panganan yang akan diolah salah satunya telur ikan gabus. Peserta pelatihan menduga bahwa yang dimaksud telur ikan gabus itu benar-benar telur, saat hendak membuat, ada yang bertanya tentang keberadaan telur ikan gabus tersebut. Ternyata yang dimaksud adalah nama panganan.
Perlu diketahui juga bahwa, pelatihan ini tidak mendatangkan nara sumber. Nara sumbernya dari anggota pelatihan itu sendiri, mereka saling sharing untuk berbagi ilmu. Inilah salah satu kelebihan emak-emak bernama Aisyiyah.
The Power Of Emak-emak (Aisyiyah). The First and the best.
Redaksdi: Iwan Abdul Gani