Majelis Pengkaderan PDA Tuban Menghadiri Workshop Model Perkaderan di Sidoarjo
06 Januari 2018 16:11 WIB | dibaca 846
Foto bersama Workshop (Umi Rosdiah)
Pada hari Sabtu tertanggal 6-01-2018, rombongan Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kabupaten Tuban menghadiri Workshop Model Perkaderan Keluarga yang diselenggarakan oleh Majelis Pengkaderan PWM dan PWA Jawa Timur.Rombongan tersebut berjumlah 3 orang yang terdiri dari Umi Rosidah sebagai Ketua Majelis Kader, Siti Nurjanah sebagai sekretaris dan Mufadila Anggota.
Bertempat di aula SMA Muhammadiyah 2 Sudoarjo,tepat pukul 08.30 acara dimulai. Acara tersebut dibuka oleh Ibunda Rukmini dari Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Jawa Timur.
Nadjib Hamid dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sebagai salah satu pembicara dalam acara tersebut menyampaikan cara merawat keluarga kader sang surya secara kultural. Beliau juga menyanpaikan hal yang melatarbelakangi kegiatan ini, yaitu banyaknya kasus pimpinan Muhammadiyah yang keluarganya kurang mendukung, baik perilaku maupun keteladanan. Maka mulailah ada kegiatan FAMILY GATHERING. Kegiatan perkaderan kultural ini melibatkan keluarga aktivis bernuansa rekreatif dan bermuatan ideologis.
Beliau sempat menyinggung sedikit tentang sejarah awal berdirinya gerakan perkaderan. Gerakan ini lahir pada tahun 2011 bertujuan merawat keluarga kader Sang Surya agar tetap solid dan dapat mewujudkan nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan keseharian di lingkungan keluarga. Juga untuk menjaga kesinambungan antargenerasi Muhammadiyah.
Memurut beliau, nilai yang coba ditanamkan adalah keteladanan, solidaritas sosial, kebersamaan, dan regerasi.
Foto sidang Komisi PDM&PDA wilker Tuban, Bojonegoro, Mojokerto dan Lamongan (Umi Rosdiah)
Kesan positif dari diselenggarakannya acara ini menurut Umi Rosidah salah satu peserta dan juga ketua MPK 'Asiyiyah Tuban adalah mampu menciptakan solidaritas, pemacu tumbuhnya inovasi dan kreasi untuk terus berkemajuan, kedekatan emisional, mendapat banyak pembelajaran. Keluarga merasakan implikasi yang luar biasa :
1) menemukan jawaban sendiri atas berbagai pertanyaan tentang gerakan Muhammadiyah,
2) ada ruang saling transformasi ilmu dan semangat antar generasi,
3) gerakan jamaah dan dakwah jamaah dapat diwujudkan tanpa berbicara formal tentang program dan pernak-pernik Muhammadiyah dengan gembira, membahagiakan serta mampu sejenak memutus kejenuhan kerja.
Family Gathering diharapkan bisa menjadi contoh model yang mengilhami daerah terus ditampilkan dan dipublikasikan melalui online, medsos, cetak, bahkan dibukukan dan diteorikan menjadi sebuah konsep perkaderan.
Rumah kader diperlukan sebagai markas dalam proses pematangan kepribadian dan berpikir nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan diinternalisasikan. Proses pembentukan keluarga mulai bersemi dan diwujudkan menjadi rumah kajian efektif dan variatif yang diharapkan menjadi inspirasi untuk dikembangkan oleh MPK PWM-PWA dengan melakukan ikhtiar rancang bangun sistem yang terkoordinasi managerial-struktural dengan tetap mempertahankan kompetensi perkaderan dan proses perkaderan yang natural, aman, nyaman, kekeluargaan, user friendly, inovatif, dan bercita rasa spiritual yang memadai.
Managemen yang bagus sangat diperlukan. Harus ada yang mau berkeringat, mencurahkan pikiran, menyediakan tenaga, mengeluarkan uang, dan tetap menerima cobaan dengan sabar.
Dan tak lupa bahwa sebagai kader pimpinan yang menggerakkan roda organisasi harus pula menjaga dan menggerakkan keluarga agar tetap terjaga ke jalan yang diridhoi Allah dengan menjaga quality time dgn 3 hal yakni
1. Makan bersama Keluarga
2. Ibadah bersama keluarga
3. Santai bersama keluarga
Dalam workshop tersebut MPK PDA dan MPK PDM Tuban bersama dalam satu komisi untuk membuat konsep model perkaderan keluarga yang bisa diterapkan di Daerah sesuai dengan keunikan dan peluang yang ada.
Di acara tersebut juga ada pembagian doorprice di akhir penyajian materi pertama dengan menghadirkan peserta 6 orang ke atas untuk mendapatkan doorprice tersebut dan salah satu yang mendapat doorprice adalah Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kabupaten Tuban.
Reporter: Umi Rosidah
Editor: Iwan Abdul Gani