Jelang Pilgub Jawa Timur, Nasyiatul 'Aisyiyah Tuban Melakukan Hal Ini
01 Mei 2018 16:04 WIB | dibaca 1115
Perwakilan Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah (PDNA) Tuban (Mutmainnah)
Sebagai gerakan perempuan muda dengan seabrek aktivitas, Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) juga dituntut untuk aktif berpolitik di tahun politik ini.
Menyadari akan pentingnya berpolitik, maka Pimpinan Wilayah Nasyiatul 'Aisyiyah Jawa Timur mengadakan dalam Sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018, Selasa (1/5/18).
Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Tuban termasuk salah satu yang diundang dalam sosialisasi tersebut.
Menurut Meutya, salah satu yang ikut dalam rombongan Pimpinan Daerah Nasyiatul 'Aisyiyah Tuban kepada tuban.aisyiyah.or.id mengatakan bahwa, tema sentral yang diusung dalam sosialisasi tersebut adalah menguatan perempuan dalam menangkal politik Sara.
"Temanya adalah menguatan perempuan dalam menangkal politik Sara, ikut andil dalam mewujudkan pemilu jatim berintegritas" kata Meutya
Lanjutnya "Dalam sosialisasi ini membahas agar NA ikut andil dalam politik, ikut menyelenggarakan pemilu atau paling tidak ikut berkecimpung dalam event yang diagendakan oleh KPU"
Suasana diskusi panel (Muthmainna)
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur Aini Sukriah menyampaikannya dalam Sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur
“Ada sebuah rencana khusus teman-teman Cabang dihadirkan di acara ini, tidak hanya di Musywil. Hal ini dikarenakan kekuatan massa pilgub ada di basis, sehingga melibatkan teman-teman Nasyiah yang ada di sana,” tuturnya.
Bertempat di Aula Mas Mansyur Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim, dia berpendapat Nasyiah ke depan tidak boleh statis atau memandang apatis keberadaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) terutama yang berada di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.
“Untuk itulah dalam acara ini, kami juga meminta arahan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim berkenaan dengan kebijakan-kebijakan Muhammadiyah tentang tahun politik ke depan,” ujar Aini, sapaannya.
Dia berharap, Nasyiah yang berdiri dari kelompok-kelompok perempuan di sekolah dan luar sekolah perlu dikuatkan kembali melalui kajian-kajian di basis.
“Karena itulah, acara ini dikemas jadi satu dengan konsolidasi organisasi, mengingat saat ini mulai banyak perempuan-perempuan muda yang haus akan ngaji bareng dengan yang seumur. Maka berkreasilah dalam kegiatan. Pimpinan Wilayah tidak membatasi kreasi gerakan di basis,” pesannya.
(Laporan: Muthmainna)
Editor: Iwan Abdul Gani