Sambutan Ketua PCA Palang, Lilik Muyasaro (iwan)
Rabu (20/6/2018) bertepatan dengan 6 Syawal 1439 H tidak kurang dari 600 undangan berbondong-bondong mendatangi Pantai Kelapa untuk mengikuti tablig akbar yang diadakan oleh pimpinan cabang Aisyiyah Palang dalam rangka Milad Aisyiyah yang ke 101
Latar belakang diadakannya tablig akbar di tempat wisata Pantai Kelapa Panyurang menurut ketua Pimpinan Cabang Asiayiyah Palang adalah sebagai alternatif dakwah di mana selama ini metode dakwah yang dilakukan kadang membuat jama’ah jadi jenuh terhadap suasannya
“Program ini sudah kita rencanakan enam bulan yang lalu, di antaranya adalah bagaimana kita mampu mensiasati metode dakwah yang mungkin di antara kita merasa jenuh dengan suasana seperti itu saja. Kadang ada pengajian kita ngantuk. Oleh karena itu kami memilih tempat wisata dengan suasana pantai yang murah meriah ini, kami bermaksud menunjukkan agar bermuhammadiyah dan ber-Aisyiyah dengan dengan senang hati”ucap Lilik
“Pada tanggal 1 Januari 2018, bertepatan dengan pertemuan rutin PCA Palang yang saat itu diadakan di Panyuran. Saat petemuan, kendaraan berjubel akhirnya ada ibu-ibu yang mengsulkan agar sekali-kali Aisyiyah Cabang Palang adakan pertemuan rutin sekailgus rekreasi yang murah meriah. Saya mengiyakan tetapi dengan catatan harus minta restu suami masing-masing. Kalau itu keinginannya, harus konsekwen dengan keputusan kita, jangan kita sudah putuskan, tetapi tidak didukung, kan lucu” tutrnya
Meskipun acaranya bertepatan dengan momen lebaran dan juga reuni di beberapa sekolah Muhammadiyah dan acara perpisahan sekolah Aisyiyah, namun tidak jadi penghalang bagi warga Aisyiyah untuk hadir demi memerihkan acara tablig akbar ini. Mereka membunag gengsinya masing-masing dan rela mengendarai mobil bak terbuka, bahkan ada yang menyewa Bentor (Becak Motor)
“Alhamdulillah jiwa kita sepakat, hati kita sepakat, fikir kita sepakat untuk melaksanakan kegiatan ini. Terimakasih sekali ibu-ibu” ucap Lilik Muyasaro sebagai bentuk apresiasi kepada jasa anggota Aisyiyah Cabang Palang
Ada empat rangkain kegiatan yang dilakukan oleh Aisyiyah Palang yaitu memberikan bingkisan kepada warga, bingkisan kepada para tenaga pendidik, tablig akbar dan juga latihan kepemimpinan
“ Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Aisyiyah Palang. Pertama kita mengadakan baksos dengan menyalurkan 1500 bingkisan. Untuk bisa mengadakan kegiatan ini tidak semudah yang dibayangkan. Ibu-ibu harus menyisikan beras dua sendok tiap kali masak lalu beras tersebut dijual lagi pada keluarganya masing-masing. Setelah dirasa sudah memenuhi target yang diinginkan, kemudian dijemput oleh petugas untuk mengambil uang, dan Alhamdulillah dengan cara seperti itu, kami bisa mengadakan pembagian bingkisan tersebut. Tuturnya
Lanjut dia “Terimakasih ibu-ibu atas jasanya. Tidak usah khawatir kita disoroti atas kebaiakan yang kita lakukan atau tidak, yang terpenting adalah kehadiran kita bisa dirasakan oleh masyarakat sekitarnya”
Disamping memberikan bingkisan pada warga, Aisyiyah Palang juga memberikan bingkisan kepada para tenaga pendidik yang mengabid di lembaga pendidikan Aisyiyah Palang
“Kita memberikan bingkisan kepada ibu-ibu guru yang mengabdi di lembaga Aisyiyah Palang, bingkisan ini kalau dinilai dengan rupiah sangat murah, namun inilah sedikit yang bisa Aisyiyah lakukan sebagai pentuk perhatian kami kepada jasa-jasa mereka dalam mendidik putra-putri kami” tutur Lilik
Aisyiyah Palang juga mengadakan pengobatan gratis di desa Ngimbang dengan melibatkan dua dokter mudah yaitu dr. Munawar Kholil M.M dan dr. Irsyah Dwi Rahmayanti dibantu oleh beberapa perawat yang semuanya adalah putra-putri dari pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah Palang. Yang menarik adalah dr. Munwar Kholil yang baru saja pula dari Ambon ke Palang dalam rangka mudik dan langsung turut mengambil bagian dalam baksos pegobatan gratis bersama Aisyiyah Cabang Palang
“Kami juga mengadakan pengobatan gratis di desa Ngimbang. Awalnya kami ajukan proposal ke RSM Lamongan dan sudah disetujui, ternyata kami salah prosedur karena seharusnya ini wilayahnya Tuban, lalu kami ajukan ke RSM Tuban, namun proposal kami terlambat karena sudah didahului oleh pimpinan Aisyiyah Cabang Bancar. Saat itu saya sampaikan kepada ibu-ibu agar pengobatan gratisanya ditunda, namun ada ibu-ibu yang menyampaikan kepada saya bahwa tidak ada kata tunda mbak Lilik, karena belum tentu besok kita masih bisa melaksanakan. Ayo beritahiukan pada ibu-ibu yang punya anak doketer, perawat, kita kerahkan untuk membantu kegiatan kita” kata Lilik
Lanjut dia “Lalu bagaimana dengan bingkisannya? Karena tidak hanya pengobatan gratis tetapi kita juga memberikan bingkisan pada masyarakat yang berobat? Caranya adalah saya meminta kepada ibu-ibu untuk keluarkan apa yang selama ini terpampang di alamari atau rak sebagai hiasan kita berikan kepada masyarakat. Di luar dugaan ternyta ibu-ibu berlomba-lomba dalam kebaikan. Ada yang mengatakan, saya siap 50 bingkisan, ada yang 20. Rasanya saya pengen menangis karena bahagia melihat ini, saya jadi malu. Dan ternyata terkumpul semua bahkan melebihi target yang kita perkirakan (perkiraan panitia hanya seratus orang, ternyata yang berobat 141, red)”
“Kami masih punya satu program lagi yang belum terlaksana, yaitu pelatihan kepemimpinan dan MC. Pelatihan ini untuk menakar diri, tipe apakah kepemimpinan kita? Diktatorkah? Lemah lembutkah? Manut sajakah? Itu nanti kita takar melalui latihan, begitu juga dengan MC” tuturnya
Iwan Abdul Gani
Foto Kegiatan