'Aisyiyah

Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan

Berita
Hening Parlan Menyayangkan 80% Penduduk Indonesia Beragama Islam Tapi Kerusakan Lingkungan Sangat Besar Terjadi
12 November 2021 22:25 WIB | dibaca 233
 
Jika belajar pada lingkungan, hal yang perlu dubah adalah tentang atitude, tentang way of life atau cara hidup dan perubahan cara pandang.
 
Yang demikian diampaikan oleh Ketua Devisi Lingkungan Hidup LLHPB Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Hening Parlan dalam acara "Silaturahim Ustadz dan Ustadzah Lingkungan" yang dilakukan secara daring via Zoom. Jum'at (12/11/2021)
 
"Semua itu akan sulit jika dilakukan oleh orang biasa-biasa saja, tanpa persiapan dan tanpa pengetahuan. Oleh karena itu, ustdaz dan ustadzah di Muhammadiyah dan 'Aisyiyah kita ajak. Merekalah yang akan membangun kesadaran lingkungan terutama di lingkungan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah dan masyarakat pada umumnya ."kata Hening
 
Ada tiga kegiatan inti kata Hening. Pertama peningtakan kesadaran, kedua pola asuh pohon dan sayur. Ketiga kontribusi kepada ustadz dan ustadzah lingkungan hidup dan pengurangan resiko bencana.
 
Bila tidak sampai pada resiko bencana, maka menurut dia pengurangan resiko bencana menjadi tambahan sendiri. "Karena ini mempunyai dampak yang luas, kita akan bicarakan dampaknya kalau dari sisi lingkungan."
 
Lanjut dia, jika dalam perjalanannya bertemu pemerintah lalu ditanya untuk apa ibu-ibu sibuk? Maka jawabannya sibuk karena ini terkait dengan rencana jangka panjang nasional tahun 2020 sampai dengan 2024.
 
 
Menyinggung keterkaitan antara Islam dan lingkungan hidup, Hening menuturkan, Islam adalah agama yang memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan.
 
"Dalam agama kita, mempunyai hal yang luar biasa. Ada ayat-ayat yang terkait dengan lingkungan hidup. Maka kita sebagai khalifah, etika seperti apa terhadap alam ini?"tuturnya
 
Maka kata dia tidak tepat jika sebagai umat islam memerankan diri dengan cara yang tidak tepat.
 
"Sangat disayangkan Indonseia di atas 80 persen penduduknya beragama Islam tetapi kerusakan lingkungan di Indonsesia sangat besar."ujarnya
 
Oleh karena itu dia meminta ustadz dan ustadzah lingkungan menjalankan perannya dengan baik dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak dari kerusakan lingkungan.
 
Kepada para ustadz dan ustadzah lingkungan hidup Hening juga menuturkan bahwa yang dilakukan mereka bukan cara kerja yang sektoral bersifat ego sentris tetapi universal. 
 
Oleh karena itu, dia meminta kerja sama dengan lembaga atau majelis lain baik di 'Aisyiyah maupun Muhammadiyah.
 
"Ustadz ustadazah atau apapun namanya tidak bekerja satu pihak saja. Tidak hanya diikuti oleh 'Aisyiyah, carilah pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama."tutupnya
 
Sementara Lilik Muyasaroh, ketua LLHPB Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Tuban terkesan akan materi yang dipaparkan oleh Ening Parlan. Menurut dia, yang disamikan sangat menarik,  padat dan jelas.
 
"Yang disampaikan Ibu Hening membangkitkan semangat kita untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Saya ngefen sama beliau."ucap Lilik
 
Iwan Abdul Gani
Shared Post: