Guru TK Aisyiyah Leran Wetan Kembali Mengukir Prestasi Pada Lomba Inobel
01 Agustus 2018 14:20 WIB | dibaca 1861
UPTD kecamatan Palang kabupaten Tuban melalui program kerja Pengawasan akademik TK pada Rabu (1/8)2018) menggelar lomba Inobel bagi guru KB dan TK. Perlombaan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi, dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme guru dalam mendidik.
Para guru dituntunt berinovasi untuk memecahkan masalah proses pembelajaran. Dengan demikian guru mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Untuk itu dibutuhkan berabgai formula agar para pendidik terutama pendidik bagi anak usia dini bisa berkreasi dengan menciptakan alat peraga pembelejaran dengan memanfaatkan bahan daur ulang yang ada di sekelilingnya, sebagaimana yang disampaikan oleh Tasrifah, M.Pd melalui pesan whatsapp.
"Tujuan diadakan perlombaan Inobel agar guru PAUD dapat berkreasi dan berinovasi dalam memanfaatkan bahan bekas yang ada di lingkungan sekitar, menjadi berguna untuk media pembelajaran. Media pembelajaran tidak harus membeli, guru dapat membuat sendiri, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan khusus untuk anak usia dini." Ucapnya
Peserta yang mengikuti perlombaan tersebut adalah para guru yang telah terpilih menjadi juara 1 sampai 3 dari mewakili gugusnya masing-masing termasuk utusan dari TK Aisyiyah Leran Wetan yang mewakili gugus V Dahlia
Akhirnya dua guru dari TK Aisyiyah Leran Wetan berhasil meraih juara 1 dan 2. Mereka adalah Sri Lestrari meraih juara 1 dan Inayah meraih juara 2. Prestasi ini tentu tidak diperoleh dengan mudah, namun harus melaui kerja keras mengumpulkan bahan dan membuat alatnya serta harus mempresentasikannya di depan para juri.
Sri Lestari yang berhasil meraih juara 1 menampilkan alat peraga yang diberi nama APE MOSA ( mobil sains) yang terbuat dari kaleng bekas, pipa, gelas mineral, botol air mineral bekas. Alat tersebut bertujuan mengenalkan sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang renda.
Di dalam mobil sains tersebut terdapat 2 alat, yaitu menampung air dan kincir, air yang sudah dalirkan bisa membuat kincir angin bergerak.
Sedangan aspek yang dikembangkan dari alat tersebut adalah aspek agama dan moral, yaiti menyebut air ciptaan Allah dan juga aspek sosial kemasyatakatan, yaitu anak dapat bermain secara bergiliran.
"Perasaanku sebenarnya bisa dibilang rasa-rasa campur aduk, karena kondisi yang membuat tidak konsen dan banyak juga halangan, Tapi alhamdulillah, semua kerja keras itu membuahkan hasil." ucap Sri Lestari pada http.tuban.aisyiyah.or.id
Sementara itu peraih juara 2 atas nama Inayah, menampilkan alat peraga yang diberi nama APEL GOSAN (Gerobak Sains) yaitu alat peraga yang terbuat dari limbah botol, selang, triplek bekas yang dirangkai untuk mengalirkan air yang bisa menghasilkan nada.
Iwan Abdul Gani