Aisyiyah Mempelopori Berdirinya PAUD Di Kenongosari Soko
15 Juni 2018 13:35 WIB | dibaca 1000
Plang PAUD Pelangi Aisyiyah Kenongosari (iwan)
Pengantar Redaksi
Membicarakan pendidikan usia dini di Indonesia, kita tidak bisa melupakan peran besar Nyai Ahmad Dahlan yang sejak tahun 1919 merintis berdirinya pendidikan usia dini di Kauman, Yogyakarta. Pada saat itu, Nyai Ahmad Dahlan terinspirasi dengan konsep pendidikan froebel yang dijalankan oleh Belanda untuk anak anak balita mereka.
Melalui organisasi ‘Aisyiyah, Nyai Ahmad Dahlan mengumpulkan anak anak balita tersebut untuk diajak bermain dan belajar.
Tidak hanya anak laki-laki yang diberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan ini, anak perempuan pun diberikan akses yang sama oleh Nyai Ahmad Dahlan. Padahal saat itu pendidikan masih menjadi ‘milik’ laki-laki.
Nyai Ahmad Dahlan telah menerapkan prinsip perlindungan anak pada penyediaan pendidikan bagi anak-anak ini
Aisyiyah Menjadi Pelopor berdirinya PAUD di Kenongoasri
Pada Juma'at (15/6/2018) bertepatan dengan 1 Syawal 1439 H, redaksi tuban.aisyiyah berkesempatan mengunjungi desa Kenongosari kecamatan Soko kabupaten Tuban. Kunjungan ini dalam rangka shalat ID dan juga sebagai ajang bersilaturahim bersama warga Muhammadiyah dan 'Aisyiyah setempat
Kenongosari merupakan sebuah desa yang boleh dikatan terpencil karena letaknya yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, desa tersebut juga merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan dikarenakan letaknya yang dekat dengan tanggul Bengawan Solo
Menurut informasi yang didapatkan redaksi bahwa, tiap kali banjir melanda, 'Aisyiyah Tuban bersinergi dengan MDMC selalu hadir memberi bantuan kemanusiaan kepada warga yang tertimpa benacana banjir
Saat berada di sana, pandangan redaksi tertuju pada sebuah plang yang tegak berdiri bertulisakan "Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pelangi Aisyiyah". Usai shalat ID, redaksipun mencari tahu informasi lebih dalam lagi tentang lembaga pendidikan tersebut
Informasipun didapatkan bahwa, pada tahun 2006 atas inisiatif para ibu-ibu Aisyiyah mendirikan Lembaga Pendiddikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diberi nama Pelangi Aisyiyah yang kesemuanya itu dilatar belakangi :
1. Keinginan untuk mencerdaskan anak bangsa melalui program unggulan yaitu mengedepankan pendidikan akhlaqul karimah.
2. Membuat terobosan dan paradigma baru yang di masyarakat masih asing kelihatannya yaitu lembaga pendidikan Pendidikan Anak Usia Diani (PAUD).
PAUD Aisyiyah didirikan oleh kelompok ibu-ibu Aisyiyah yang peduli akan pendidikan masa depan generasi bangsa. Disamping itu pengelola pendidikan di PAUD Aisyiyah tidak tinggal diam , terus berupaya untuk dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan terus berupaya pula mewujudkan visi dan misi awal didirikannya lembaga pendidikan ini.
Salah soerang pengurus 'Aisyiyah desa setempat yang akrab disapa Muhaimin menuturkan bahwa lembaga PAUD tersebut sudah berdiri sejak tahun 2006 dan awal berdirinyapun mendapat cibiran dari warga
"Berdirinya PAUD ini sejak tahun 2006. Awal berdirinya kami mendapatkan cibiran dari warga karena merasa asing" ucap Muhaimin
Pada awal-awal berdiri, walaupun sempat mendapat cibiran ternyata warga berantusias untuk memasukkan putra putrinya untuk dididik di PAUD Pelangi 'Aisyiyah
"Warga sangat antusias memasukkan putra-putrinya di PUD ini, kami kebanjiran murid, namun setelah mereka tahu pentingnya lembaga PAUD, ramai-ramai ikut mendirikan dan bahkan berani menggratiskan biaya tanpa memperhatikan kualitas" tutur Muhaimin
Tambahnya "Sudah terbukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Aisyiyah dan sejumlah program yang sudah dapat dinikmati hasilnya secara langsung, di mana siswa-siswi yang lulus dari sini dan melanjutkan ke sekolah dasar setempat menjadi siswa berprestasi. Semuanya ini tidak lepas dari usaha para pendidik, para pengurus Ranting Aisyiyah Kenongosari dan para wali murid"
Beberapa tahun setelah berdirinya PAUD, dengan mempertimbanglan keberlangsungan perkembangan pengetahuan anak, Aisyiyah Kenongosari lalu mendirikan TK ABA, namun karena TK belum memiliki gedung, sehingga belum mendapat izin dari pemerintah
Oleh karena itu, sementara PAUD dan TK Aisyiyah Kenongosari masih menggunakan sebuah bangunan milik TPQ sebagai tempat pembelajaran
Gedung PAUD dan TK masih masih menggunakan milik TPQ (iwan)
Semoga kedepannya segera berdiri gedung baru milik sendiri agar Aisyiyah bisa mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945 yaitu turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa
Catatan redaksi. Iwan Abdul Gani